kehidupan kita merupakan hasil dari apa yang dibuat oleh pikiran kita
seorang kawan kuliahku sedang tergila-gila dengan seorang mahasiswi satu fakultas. lewat pendekatanya selama ini, ia bisa meraba, bahkan meyakini kalau si gadis yang di taksirnya itu juga menaruh perasaan yang sama dengan dirinya. tapi susahnya, kawanku ini tak punya keberanian untuk menyatakan cintanya secara langsung. Maka dia pun kemudian menulis sepucuk surat sebagai cara lama dalam mengungkapkan cintanya. Satu minggu ditunggu, gadis pujaannya belum membalas juga dan kawanku mulai jengkel. Sampai kemudian datanglah surat balasan untuknya.
tetapi isinya kosong. tak ada tulisan apa-apa di dalamnya. kawanku tambah jengkel dan merasa dipermainkan. Ia pun nyaris membuang surat itu ke tempat sampah. Besoknya, saat bertemu di kampus, kawanku menemui gadis itu dan menanyakan " kok suratnya kosong"?
si gadis menjawab. "kosong gimana, ? aku telah memberikan ciumanku berkali-kali di kertas surat itu."
maka surat yang kosong itu pun kemudian menjadi begitu berharaga bagi kawanku, dan dia menyimpannya dengan hati-hati di tempat yang paling aman.
kehidupan kita juga tak jauh beda dengan itu. ia bisa dianggap kosong dan diabaikan, tapi juga bisa dianggap bermakna untuk di jalani, dan di hormati....
No comments:
Post a Comment