Sampai kini pun aku tak bisa melupakanmu, meski aku terus mencoba menghapus bayangan dirimu di pelupuk mataku, seakan aku tak kuasa melakukan semua itu, bayanganmu selalu hadir dalam mimpiku, menjelma sebagai sosok yang mencintaiku, mengasihi diriku seutuhnya, aku tak kuasa menolak mimpi itu, karena diriku selalu memikirkan dirimu.
Lelah aku akan semua keadaan ini, ingin rasanya kuhentikan mimpiku, membuang jauh jauh kenangan indah denganmu, yang membuat mimpi itu hadir, namun lagi-lagi aku tak kuasa, karena kendangan indah itu membuat diriku hidup, meski tak ku pahami apalah artinya hidupku.
Jangan kau tanyakan diriku mengapa aku terlalu larut dengan keadaan ini, seakan membiarkan ini semua berlaku padaku, atau apalah yang kau anggap diriku hanya orang yang bodoh, karena dirimu telah melupakan semua itu, kenangan manis bersamaku.
Entahlah, akupun terkadang bingung akan diriku, seperti apa aku dimatamu, dan bagaimana diriku di hadapanmu, aku tak bisa mengerti, barangkali dulu aku kau agunggkan, dan barangkali pula sekarang kau telah jijik dan memandang hina terhapaku, aku tak bisa memastikan itu.
Terpuruk setelah kau putuskan diriku, pergi meninggalkan diriku seolah membuaat aku tak bisa mengerti lagi apa ini. Kau telahpun ada pengganti diriku, aku bukan yang kau kasihi lagi.
No comments:
Post a Comment