Langkahku semakin jauh, tak mampu lagi berpijak, kini hanya samar yang ku lihat di ujung sana, meski aku tahu cintaku besar yang tertuju di depan mataku, anmun kakiku telah berdarah, terkelupas oleh keadaan diri yang tertatih.
Aku tak mampu lagi melangkah, tak sempat lagi aku melanjutkan perjalanan lelah ini, hingga dirikupun menerima kesendirian disini, sampai luka yang kurawat ini sembuh, meski pedih ini sangat terkira, aku akan tetap melangkah dengan sendirinya.
Andainya putus dirimu yang membuat diriku mampu untuk melanjutkan hidup, kau selami diriku dengan ketidak berdayaan, hingga kau minta diriku untuk berkorban, mengejarmu hingga tak ku temui ujungnya, aku masih jauh di belakangmu, namun kau telah penuh canda tawa dengan lelaki lain, menusuk hatiku dan pilu yang ku rasa, akankah aku teguh berdiri. Melihat dirimu yang tak seperti harapanku, untuk menerima kedatanganku dengan lusuh kaki berdarah, terperih pilu,
Biarlah diriku sendiri, berbalik pun aku tak mau, aku hanya sampai disini, menunggu kedatangan seseorang yang barangkali mampu memberikan iba padaku, yang cintanya membuat aku bahagia.
No comments:
Post a Comment