Diantara kita memang tidak ada kisah apapun selain hanya persahabatan yang erat, kita bertiga hanya sebagai laku dalam perasaan yang kalut, dirinya wanita yang baru beberapa minggu kau anggap sepesial yang telah kau jadikan kekasihmu, dan itu wajar karena kau lelaki yang normal
Demikian pula dengan diriku, aku juga memiliki perasaan yang khusus, namun tentunya bukan dengan dirinya wanita yang kau cintai, juga kau jangan menyangka kalau perasaan khusus ku itu untuk dirimu, karena aku juga lelaki normal,
Hanya aku tak bisa berfikir, diantara kita, aku tak mampu untuk merusak hubungan kalian, karena memang tak ku inginkan,
Aku jadi ingat betapa aku telah berusaha untuk menyatukan cinta kalian, betapa kalian memndapatkan perhatian satu diantara yang lainnya, bukan perhatian diriku sebagai lelaki, yang memperhatikan dirimu, aku menginginkan dirimu tulus menyayangi dirinya, mencintai dirinya dengan tulus, berjuang dan berkorban demi cinta kalian, dan kalian akan hidup bahagia.
Diriku hanya sebagai sahabatmu, sahabat lelaki yang dulu belum menemukan belahan hatinya, kini kau telah pun memiliki kekasih, yaitu teman ku juga, aku tak ingin dirinya kau sakiti, juga dirimu yang tersakiti,
Apalah aku, hanya teman dan sahabat kawan, tak lebih dari itu, kebersamaan indah kita sebagai lelaki jomblo, tak lebih hanya batasan persaudaraan, kini pun kau telah pergi atau belum, tak ubahnya bagi diriku,
Salahnya diriku jika kau tak memiliki rasa yang membuat dirimu berubah, telah kau cintai dan sayangi dirinya, itu yang membuat mu berubah, perhatianmu sebagai sahabat, tak lagi ku temui, kesigapanmu sebagai teman tak lagi dapat ku terima, karena kau telah sepenuhnya memilih dia, itu memang lebih baik,
Kau mengatakan, diantara cinta dan persahabatan, kau memilih keduanya, apakah itu terlalu berlebihan, barangkali jika perasaanmu saat itu memang untuk kami, namun di lain pihak kau telah berusaha untuk membatasi dirimu dengan segala macam bentuk apapun itu, kau memang telah banyak bersamanya, wanita yang kau cintai, aku hanya sebagian kecil yang tak bisa kau bagi dengan dirinya.
Aku memang cemburu, memang cemburu, cemburu pada bayangan masa lalu kita yang begitu indah, sebagai lelaki jomblo, berteman denganmu segala rasa bisa di bagi, betapa ingatanku pada peristiwa kita yang barangkali kecil, namun sangat bermakna bagiku, aku memang cemburu, namun tak pantas aku cemburu
No comments:
Post a Comment