Monday, October 01, 2007

persahabatan

Persahabatanku denganmu sudah terjalin sejak dua tahun lebih, ketika itu kita berdua masih kuliah bersama di fakultas pertanian unlam, kita mulai merencnakan sesuatu dengan yang lain, hingga kinipun kita masih bersahabat. Ah,.. tidak terasa memang dua tahun lebih kita bersahabat, bahkan sekarang seakan persahabatan kita semakin erat dan kental saja.
Banyak hal yang kita lalui dalam hidup ini, rasa senang gembira, canda, tawa, tangis, amarah, kebencian pernah hadir dalam persahabatan kita, mengoyak sendi kebersamaan, menghancurkan keindahan yang kita lalui sebelumnya. Kita saling mencaci, berprasangka buruk tentanng masing-masing. Dan kitapun tak memiliki cerita lagi, karena ku tak tahu keadaanmu, demikian juga dirimu.
Waktu berlalu tak berapa lama, hanya beberapa saat setelah itu, kitapun di persatukan dengan persahabatan kembali, semakin erat dan mengerti satu dengan yang lain, seakan kita tak ingin mengenang yang buruk, kita mulai maju kedepan, merintis masa denpan masing-masing, karena kita memang berbeda, keinginan dan cita-cita.
Kebahagian persahabatan kita yang kental tak membuat kita lupa akan kewajiban kita, diriku sebagai diriku, dan dirimu sebagai dirimu, kita hanya mengahabiskan waktu yang tersisa dari kewajiban kita. Kita senang melakukannya, karena diantara kita, tak ada yang menjadi penghalang,. Diriku dan dirimu telah berada pada jalur masing masing untuk masa depan,..
Namun itu hanya sesaat yang kurasakan, karena telahpun membuat diriku menyadari akan satu hal yang hadir diantara kita, orang ketiga yang mau tak mau membuat diriku tersadar, bahwa kebersamaan kita tak akan seindah dulu, dengan hadirnya dirinya yang bisa membuat ini hanya ilusi, kebahagiaan yang aku buat, setidaknya hanya senyum yang hadir di bibirku, membuat diriku menjadi orang yang penuh dusta.
Dia hadir bukan karena keterpaksaan yang kita termima. Setidaknya bukan padamu, melainkan padaku, dia pacarmu, kekasihmu, dan aku rasa itulah yang harus kita garis bawahi, kita tak akan bisa seperti dulu lagi, menerpa hari penuh bahagia denga sisa waktu diantara kewajiban kita, kau terlihat bahagia dengannya, yah memang seharusnya, kau bahagia, karena dia wanita yang kau cintai, demikian pun dengan wanita itu, teramat menyayangimu, aku tahu itu.
Aku tak menyesali diriku yang telah membuat kalian berdua cersatu, membuat ada cerita cinta diantara kalian berdua, karena tentu sebagai seorang sahabat aku tak berhak untuk menghalangi kebahagiaan kalian, dan tak ada kebenaran aku menghancurkan hubungan kalian berdua, tentu saja terulur kalimat semoga kalian bisa berbahagia, menjalin cinta suci, merenda masa depan yang lebih baik untuk kalian berdua, terucap pula di mulutku untuk selalu membantu sebisa ku apa yang perlu aku bantu.
Rasa kehilangan dan rasa tak terlalu di perhatikan olehmu setelah ada wanita yang kau cintai itu, sedikit membuatku cemburu, menghilangkan rasa kesadaran didiriku betapa aku belum bisa menerima ini, bukannya aku mencintai salah satu diantara kalian, tidak sama sekali, karena aku hanya memiliki fikiran betapa ini baru seesaat kebahagiaan persahabatan ini, dan kini telahpun hilang.
Aku mulai berfikir akan kebersamaan kita, terkadang fikiran untuk meninggalkanmu, berhenti untuk bersahabat denganmu atau fikiran yang lain, setidaknya sekarang aku mengalami hal yang demikian, ah apakah ini wajar bagiku, mencoba untuk melupakan semua kenangan indah kita.
Barangkali hal inilah yang membuat aku menjadi tak menentu, bahwa sedikitnya aku menjadi tak enak menggangu acara atau kebersamaan indah kalian, aku berfikir lambat laun aku akan menjadi penghalang kalian, meski aku telah menegaskan untuk tak ingin ikut campur urusan kalian berdua,
Aku hanya bisa mendoakan kalian dapat menghadapi apapun yang akan terjadi pada kalian berdua, bahwa setiap hubungan yang terjalin itu akan mendatangkan segala konsekuwensi dan resiko, aku berharap diantara kalian tidak ada yang jadi korban atau di korbankan, tetaplah pada aturan yang berlaku, jangan sekali kali menjadi hal yang bukan menjadi tanggung jawab kalian berdua

No comments: